Investasi

Pemerintah Dorong Investasi AI untuk Percepat Transformasi Digital

Pemerintah Dorong Investasi AI untuk Percepat Transformasi Digital
Pemerintah Dorong Investasi AI untuk Percepat Transformasi Digital

Jakarta – Pemerintah Indonesia terus mendorong investasi di sektor teknologi, khususnya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), sebagai bagian dari upaya mempercepat transformasi digital dan memperkuat riset dalam negeri. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu, menegaskan bahwa investasi di bidang IT akan menjadi pilar penting dalam mendukung kebijakan pemerintah, Rabu, 19 Maret 2025.

"Pemerintah saat ini menjadikan transformasi digital sebagai salah satu prioritas utama. Investasi dalam IT, khususnya artificial intelligence, sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan data, industri keuangan, serta berbagai sektor lainnya," ujar Todotua dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

MoU dengan Tools For Humanity Dorong Pengembangan Teknologi AI

Dalam rangka mempercepat investasi di sektor digital, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Tools For Humanity Corporation (TFH). Perjanjian ini membuka peluang besar bagi pengembangan teknologi berbasis AI di Indonesia.

"Kesepakatan ini merupakan langkah maju dalam pengembangan ekosistem digital di Indonesia. AI tidak hanya berguna untuk industri, tetapi juga berperan penting dalam verifikasi data dan mendukung industri keuangan," jelas Todotua.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan harapan agar investasi ini tidak hanya terbatas pada aspek pengembangan software, tetapi juga menyentuh sektor manufaktur dan assembly produk teknologi AI di Indonesia.

"Kami berharap nantinya assembly dan bahkan manufaktur perangkat AI bisa dilakukan di dalam negeri. Ini adalah bentuk hilirisasi yang tidak hanya terjadi di sektor sumber daya alam seperti mineral dan perikanan, tetapi juga di sektor teknologi IT," tambahnya.

Hilirisasi Digital dan Transfer Teknologi

Todotua menekankan bahwa Indonesia harus memanfaatkan investasi AI untuk memperkuat riset dan inovasi di bidang IT. Menurutnya, salah satu tantangan utama di Indonesia adalah masih lemahnya penelitian dan pengembangan di sektor ini.

"Kami memahami bahwa riset IT di Indonesia masih tertinggal. Namun, dengan masuknya perusahaan seperti Tools For Humanity, diharapkan akan ada transfer teknologi yang signifikan dan membantu penguatan ekosistem riset dalam negeri," katanya.

Teknologi Verifikasi Orb untuk Keamanan Digital

Sementara itu, Chief Legal and Privacy Officer Tools For Humanity, Damien Kieran, memperkenalkan teknologi verifikasi manusia bernama "Orb", yang dikembangkan untuk mencegah penipuan berbasis AI.

"Mungkin banyak yang sudah familiar dengan teknologi CAPTCHA atau OTP untuk membuktikan bahwa seseorang adalah manusia asli. Orb merupakan teknologi yang lebih canggih karena dapat memverifikasi keaslian manusia tanpa harus memberikan data pribadi," ujar Damien.

Teknologi Orb bekerja dengan memindai wajah dan mata pengguna untuk menghasilkan kode unik yang tersimpan dalam basis data perangkat, sehingga mencegah penyalahgunaan AI untuk manipulasi identitas dan kejahatan digital.

Proyek AI Global yang Didorong CEO OpenAI

Proyek teknologi Orb sendiri telah dikembangkan sejak 2019 oleh Sam Altman, CEO OpenAI, bersama Alex Blania dan Max Novendstern. Tujuan utama proyek ini adalah menciptakan sistem verifikasi yang dapat melindungi pengguna dari ancaman deepfake dan praktik penipuan berbasis AI yang semakin marak.

"Kami berharap teknologi ini bisa menjadi standar baru dalam dunia digital, memungkinkan setiap individu untuk berinteraksi dengan aman tanpa harus mengorbankan privasi mereka," tambah Damien.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index